Workaholic. Sebuah kata yang cukup sering aku dengar. Suatu sikap dimana seseorang sangat menggila dengan bekerja sehingga urusan lain dapat terabaikan, atau tak sengaja ternomorduakan,, ya itulah kurang lebih definisi workaholic menurutku. Aku pribadi sampai sekarang belom tau itu sifat baik atau cacat bagi seseorang. Terlalu subjektif. Terlalu tergantung pada hal-hal lain.
Cukup bikin telinga panas juga kata itu buatku. Hmm, beberapa hubungan pribadiku kacau karena kata itu ‘mereka’ lekatkan padaku. “terlalu sibuk”, kata mereka. Gila kerja. Sampai muak aku dengernya. Mungkin mereka memang bener. Aku pribadi sendiri pun mengakui aku orang yang cukup workaholic. Tapi tunggu dulu, aku memilih seperti ini bukan tanpa alasan. Sekali lagi aku tekanin pada setiap tulisan-tulisanku, semuanya pendapat pribadiku, klo ada yang bertentangan dengan pendapat anda, silakan, silakan comment atau meninggalkan pesan, agar membuat diri kita semakin lebih baik.
Pertama, aku kuliah di tempat umum, bukan yang habis lulus langsung ada ikatan dinas, hanya prestasi akademik saja yang dilihat, tapi softskill sangat menentukan, setidaknya saat wawancara kerja. Sekarang (2011) aku masih kuliah, workaholic.ku masih disekitar dunia berorganisasi, bukan kuliah. Kenapa bukan kuliah? Sampai detik ini aku masih berpendapat bahwa nilai hanyalah sekedar pengetuk pintu saat kita mendaftar atau mencari pekerjaan, selebihnya softskill dan pengalaman kita. Jadi, mungkin ini salah satu alasan terbesarku menjadi seorang yang cukup workaholic. Karena saat ini mungkin kesempatan terbesarku mengembangkan diri, disemua sisi hidupku..
Kedua, aku mencintai semua kegiatan egoisku. Jujur, aku lebih seneng menyendiri, tapi aku tetap manusia, butuh sosialisasi dan komunikasi. Lebih baik berdiam diri di kost dari pada keluar maen, buang-buang waktu dan uang. Lebih baik autis dengan laptop dari pada mesti ngobrol-ngobrol tak berguna. Lebih baik sibuk berorganisasi dari pada pergi dan main-main ga jelas. Hahahaha…. Klise, sangat klise, tapi memang begitu adanya, namun sekali lagi aku tetap manusia yang butuh sosialisasi, komunikasi, dan ‘teman dekat’.
Banyak banged lagi yang sebenernya pengen aku paparin tentang workaholic ini, tapi aku dah muak banged denger kata ini, eneg aku. Cukup!
tips mengenai workaholic: klik disini
Daphoow, KMTS FT UGM 01 Mei 2011 @12:34
...
...
0 comments:
Posting Komentar