...
Cinta dan kesedihan itu ternyata berjalan beriringan,
hidup dalam ada dan tiadanya.
Cinta dan kesedihan itu ternyata berdiri sejajar,
seperti pohon bambu:
saling melengkapi dalam tawa dan lukanya,
saling membunuh dalam semi punahnya.
hidup dalam ada dan tiadanya.
Cinta dan kesedihan itu ternyata berdiri sejajar,
seperti pohon bambu:
saling melengkapi dalam tawa dan lukanya,
saling membunuh dalam semi punahnya.
~emka
0 comments:
Posting Komentar