Apa yang kurindukan saat ini? Menangis di sudut bibirmu.
Lalu, membiarkan diriku meratapi kebahagiaan yang menjamu barisan hari, saat atau tidak bersamamu.
Hari itu, detik ini, dan — mungkin, nanti.
Sejauh melangkah, tak surut membabi buta jejakku menilas ranah penyatuan perasaan dari keterpisahan — jarak juga kenyataan.
Memerdekakan diri sejenak, lalu bertekuk lutut pada hatimu — lagi, satu-satunya.
Hanya itu, kuasaku sepertinya.
_emka
0 comments:
Posting Komentar