0

saat aku memilih, kamu...

...


Biarkan saja kamu melalu-lalang dipikiran.
Mengingatmu sebagai yang terindah,

dan membuang pahitmu ke dalam gelas; kosong.
yang pasti, aku percaya, semua berarti ketika bersamamu.
Tanpamu, akan kucari arti lagi.
Siapa tahu, lebih berarti.

Perjalanan boleh berhenti; tapi sejenak saja, jangan terlalu lama.
Masih jauh kilometer yang harus ditempuh untuk
menjemput bahagia, bukan dengan berdiam menungggu.
Kecuali, menunggumu itu satu hal yang pasti,
pasti kubela hingga kaki tak merasakan lelah lagi.

Kita sama-sama sadar. Akar pertautan yang menunjang
itu telah tercabut. Mungkinkah menanamnya sekali lagi?
Atau, biarkan saja pohon itu rebah ke tanah dan mengering.
Lalu, kita berpisah disimpang jalan dan mencari tunas baru
untuk disemaikan lagi.

"Kita memang tidak bisa memilih jatuh cinta pada siapa.
Jika boleh memilih, sekali lagi aku akan jatuh cinta kepadamu"

Tak perlu kamu tahu, cukup rasakan saja.
Disini, bersama gerimis di bulan ini, aku masih mengejamu
sebagai yang pertama; titik.



~emka

0 comments:

Back to Top