2

caraku

 ...
 
Saat kehadiranku semakin hari semakin kau abaikan, 
aku tahu satu-satunya cara terbaik adalah mundur perlahan.


dari sebuah account twitter @sazaleaa
0

ruined

...

We were happy with each other,
until love came and ruined everything.

_ted
0

selain puisi

...

 “Bukankah kita hanyalah sepasang kesedihan yang saling menentramkan?”, tanyamu pada sepiku. 

“Lalu, siapa yang abadi; jika cinta hanya mengajarkan ketabahan saat kehilangan?”, tanyaku, sambil sesekali mencoba menghentikan detak waktu.

“Tak ada yang abadi; selain sunyi, selain puisi…”


_pemetik luka
0

mati!

....

kagak tau entah kenapa tiba-tiba pengen nulis ini, dikit doank si, hhahaaa...
suatu saat terjebak dalam perbincangan yang kagak ngerti bgd,
entah kapan aku lupa, udah lama yg jelas, 
ada seorang temen tanya sama temen lainnya, 'kenapa kamu belom mau pake jilbab dah??'
ada pertanyaan lagi, 'kenapa kamu belom mau sholat dah??wajib man!!'

jawabannya hampir sama dari kedua teman itu, 'aku belom siap!!' lalu 'aku kagak mau setengah-setengah kalo mau nglakuin itu (re: hijab & sholat).

aku kagak tau mesti komentar apa dalam perbincangan penuh canda itu,
wes mbuh! tapi yang jelas,
1. 'kematian ngga akan pernah menanyakan kita terlebih dahulu apakah kita sudah siap atau belom'
2. 'sholat itu wajib!!'
3. 'bayangkan, sesakit-sakitnya kita, sholat itu dianjurkan tetep dilaksanakan walaupun hanya dengan kedipan mata', sangat wajib man!!
4. aku bukan ustadz, ya cuma sekedar komentar aja, tapi ya semoga bermanfaat.

'waktu' adalah suatu yang ngga bisa kita ulang. semua yg kita lakuin bakal dipertanggungjawabin. sholat contohnya, semua sholat yang ngga dilaksanakan bakal ditagih besok disono. yo mung tobat tok sing iso nglunasi insyaAllah..

ya mungkin aku belom pantes bgd nulis kaya gini, sholatku isih bolong-bolong, kelakuanku isih minus, isih seneng nonton bokep, yo isih elek lah intine,, ya ini cuma sekedar tulisan ajaa si,,tapi semoga bermanfaat dan kita masih bisa saling mengingatkan...
maaf lahir batin lho iki broo...

mohon koreksi.... :)
0

the 22nd of my 7

...

        hahaa, telat bgd skrg baru pgn nulis ini, sekarang hari sabtu, 14 Juli 2012,, tepat seminggu yang lalu, tanggal 07 Juli 2012 aku menginjak 22 tahun, resmi!! tua yak, ya kagak tua2 bgd lah sebenere, hahaa...opotoh!! tapi sampai saat ini, hari itu merupakan salah satu tanggal tujuh paling special dalam hidupku setelah aku lahir, terus ngrayain brg temen-temen kkn relawan posyanis, dan iya, tanggal 7 Juli ke 22 yg aku rasain.
       makasi bgd buat semua temen-temen atas doanya, twitter, sms, telp, facebook, friendster mungkin, buat temen2 SMA yg nyempetin kumpul malam itu, dan surprise.nya tentunya, terutama buat temen-temen 'teratai D11' (kost tempat aku hidup dan muspro). buat kue angrybird kuningnya, buat puluhan telor yang amis dibadan, untuk air tengah malam yang super dingin, dan untuk siraman anggur merah dan mansionnya, hhahaaa.... kagak pernah kan lo ulang tahun disiram mansion sama anggur merah?? :D
       ya intinya, thx bgd buat semuanya... 
maaf aku belum bisa apa-apa, terutama untuk mama papa, aku pasti akan membuat kalian bangga, promise!!!
       cheers!!!
0

biarlah cinta menuliskan riwayatnya

...



“Aku akan mencintaimu seumur hidupku, selebihnya biar Tuhan yang merawat kesedihanmu”.

Langit begitu murung melepaskan rintik kesedihan, seolah-olah ia tahu; tak semua cinta bisa melimpahkan kebahagiaan. 

“Kita pun tak pernah paham, untuk apa cinta menciptakan kebahagiaan”.

Di kedalaman matamu, yang timbul tenggelam, tak tersentuh perahu-perahu doamu, ialah kesedihanku: seandainya engkau tahu , dan mau tahu…(tapi waktu lebih sering menidurkan kesadaranmu)

Bahkan, jika engkau tak mampu mencintaiku, setidaknya engkau tidak menciptakan kesakitan-kesakitan di rahim waktu. Sebab, mencintaimu adalah merawat kesedihanmu, membahagiakan kesunyianmu.

Aku ingin menjadi sesuatu, yang hanya bisa kau pahami dengan denyut jantungmu; dengan rindu, dengan cemburu, dan birahi kesakitanmu.

“Cintailah aku semampumu, semampu engkau mengelabuhi waktu”.

Kepada waktu, telah kutitipkan rindu, agar cinta bersemayam tenang dalam rumah ingatanmu. 

“Dan pada akhirnya, kenangan adalah tempat ternyaman bagi kecemasan-kecemasan berpulang…”

Lalu, untuk apa kususun katakata dalam puisi, jika sesuatu yg kuyakini abadi, hanya menyisakan riwayat-riwayat nyeri.

Di sudut kesunyian, di lengang malam yang baru saja tiba; Tuhan pun terdiam, tak memberi yang kesedihan minta.

Kita telah sama-sama menentukan sebuah jalan, jalan yg sama-sama tak ingin kita pilih, sebuah jalan; yg cinta sebut masa silam.

_pemetik luka
0

pagi yang mengigil dalam puisi

...


Pagi ini, kutemukan daun menggugurkan diri, ada tilas kesedihan; dari mimpi panjang yang tak sempat ia selesaikan...

Pagi ini, kutemukan ranting pepohonan berserakan, menjerit kesakitan; terkoyak dari hujan yang membadai semalaman... 

Pagi ini, kutemukan setetes embun menitikkan airmata, airmata penghabisan; sebelum cahaya perlahan-lahan memberinya kepedihan... 

Pagi ini, kutemukan kau dalam sepotong puisi. Dan aku pun membacanya seorang diri; dalam gigil pagi yang begitu nyeri... 

Pagi ini, kau dan aku saling berbagi, saling berjanji; mengakrabi sunyi yang paling sepi...

Pagi ini, sebuah puisi telah dilahirkan kembali; ke rahim ibu yang maha sunyi, ke dalam diri yang memuja sepi...



_pemetik luka
0

...dan cinta pun terdiam, dalam bising kata-kata.

...


Ada yang ingin kusampaikan kepadamu, entah apa, aku lupa sebelum mengatakannya...

Ada yang ingin kubisikkan ke telingamu, entah apa, aku lupa mengatakannya sebelum angin senja menerbangkan kata-kata...

Ada yang ingin kukatakan kepadamu, entah apa, aku lupa mengatakannya sebelum cinta memberiku luka...

Ada yang ingin kusampaikan kepadamu, ada yg ingin kubisikkan kepadamu, ada yang ingin kukatakan kepadamu, sekali saja, entah apa, aku lupa...

Mungkin, dengan diam, aku telah mengatakan segalanya, mengatakan segala yang tak ingin kukatakan kepadamu, sebelum cinta memberikan kita diam yang paling bisu...

Aku ingin diam, dalam bising kata-kata,
Aku ingin diam, untuk cinta yang tak bisa tinggal diam,
Aku ingin diam, untuk perasaan-perasaan kita yang tak bisa didiamkan kata-kata...

Dan cinta pun mendiamkan kita, dalam bising kata-kata.



_pemetik luka
0

tolong katakan...

...

 
...tolong katakan,

Katakan pada seseorang yang mencintaimu, sepasang lengan yang kini memeluk kesedihanmu, ialah lengan masa silamku yang tak pernah jera mendoakan kecemasanmu.

Katakan pada seseorang yang merawat luka-lukamu, sepasang bahu yang kini menjadi sandaran rindu dan cemburumu, ialah bahu masa silamku yang menopang segala yang nyeri dan pilu.

Katakan pada seseorang yang mendoakan kebahagiaanmu, debar dada yang kini selalu mendenyutkan kebaikanmu, ialah debar dada masa silamku yang selalu mengkhawatirkan keselamatanmu.

Katakan pada seseorang yang kini (lebih) mencintaimu, katakan semampu yang kau tahu: “Aku pernah mencintaimu, lebih dari yang kau dan cinta tahu…”. 

Berjanjilah kepadaku, berjanjilah kepada waktu, engkau akan mengatakan pada seseorang yang kini mencintaimu ~ agar aku tentram dalam masa lalumu, agar aku nyaman dalam rumah ingatanmu



_pemetik luka ( Bemz_Q ).
0

iya, atas namamu!

...



semua orang membicarakan cinta atas nama Tuhan;
dan,
ketika orang memperjuangkan cintanya,
tepat pada saat itu mereka menjadikan cinta sebagai Tuhannya;
hanya itu.



_beka
0

senja yang sama



..dan di setiap senja tulisanku hampir sama;
tentang secangkir kopi, kamu, dan jingga langit jogja,
itu saja.


di bawah senja jogja
Back to Top