Tampilkan postingan dengan label tentang hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tentang hidup. Tampilkan semua postingan
0

Ketidakpastian Tentang Kepastian

...

       Malam ini, bulan tepat satu putaran lagi mencapai sempurnanya. Ditemani secangkir kopi hitam panas, asap rokok yang tak berjeda mengepul, dan ketidakpastian akan kepastian. Bukan membicarakan tentang kepastian cinta atau segala macam rekaan mengenai cinta itu; iya, cinta bukan lagi jadi kalimat-kalimat utama pengisi tulisan ini. Kali ini berbeda.

       Beberapa hari terakhir ini Tuhan benar-benar sedang menunjukkan kuasanya atas aku. Atas hidupku. Atas semua impianku. Tepat saat ini, di balkon rumah atas, bulan pun sedang mengajariku tentang hidup. Ketidakpastian akan kepastian. Apa yang benar-benar sudah kita yakini, dengan segala apapun yang mendukungnya, bisa musnah dan harus kita ikhlaskan. Bulan yang sedang begitu indahnya menunjukkan kesempurnaan, bisa hilang lenyap seketika. Tertutup mendung yang pekat. Hilang seketika keindahannya. Iya, sering kali kita melupakan satu hal. Takdir Tuhan. Ketika kuasaNya telah ditunjukkanNya, apa daya kita?

       Mungkin benar, ketika Tuhan telah menunjukkan kuasaNya, kita sudah tak berkutik sama sekali mengenai apa yang sudah digariskannya. Tapi terkadang kita lupa, khususnya aku. Bodoh. Kita masih menghujat. Kita masih menyalahkan. Berguna? Sama sekali tidak. Itu sudah ranah kuasa Tuhan atas hasil dari semua yang telah kita usahakan, kita tidak berhak mencampurinya. Kita sebagai manusia sudah digariskan apa saja yang menjadi kewajiban kita sebagai makhlukNya. Berusaha sekuat tenaga, segila-gilanya, dan meminta yang terbaik. Itu saja. Tidak lebih. Hasilnya? Itu sudah hak prerogatif Tuhan atas kita. Kita sangat tidak pantas mencampuri hal itu. Bukan ranah kita lagi, sebagai manusia.

       Hingga detik ini, sang Sutradara masih mengajariku arti menunggu. Dan aku yakin, apa yang engkau tuliskan untukku, apapun itu nanti, terbaik menurutMu. Tuhan, terima kasih atas semuanya. Aku tahu, tidak ada yang sia-sia atas apa yang telah aku lakukan selama ini. Maafkan aku atas ketidaksabaranku. Tuhan, aku sayang Engkau. :')

Balkon Kamar, 25 April 2013
.
0

Selamat, aku beruntung jadi anakmu.

...

Aku mendadak mati kata jika tentang ia.
Ia adalah senyatanya laut yang aku cintai. Pada peluknya adalah pantai yang kerap aku sambangi. Dan dadanya adalah samudera luas untuk aku renangi.

 Ibuku hebat. Dengan caranya.
Aku tahu badai apa yang mendera Ibu. Aku tahu bandang apa yang menyapu senyum di wajahnya yang kelabu.
Aku tahu beban apa yang ia simpan dibalik tawa dan tebaran senyuman.
Aku tahu ia ingin terlihat kuat dihadapanku.
Bagaimana pun Ibu, aku beruntung lahir dari rahimnya. Mengenal ia yang tak kalah hebat dari Xena.

Ibuku hebat. Ia tetap menganggapku sebagai anaknya meski aku sering membuat nada suara naik beberapa oktaf karena kelakuanku.
Ia tetap memelukku erat ketika aku menubruk dadanya.
Tetap yang paling tahu meski tak ku ungkap sepatah kata.
 
Ibuku semata semesta.
Ibuku senyata sebanding dengan indah senja.
Jika kamu temukan kehangatan lembayung di dadaku, jelas itu menurun darinya.


Bu, selamat hari Ibu.
Terimakasih, kamu memang musuh terbesarku. Pun aku untuk dirimu. Tapi tanpamu, hidupku jauh dari seru.
You rock, mom. I love you.



_eLwa
0

masih ingat?


...
masih ingatkah tentang mereka yang hidup di kolong jembatan?
masih ingatkah tentang mereka yang tak sempat bercanda dengan orang tuanya?
masih ingatkah tentang kaisan recehan yang mereka dapatkan di terik siang?
masih ingatkah tentang mereka yang terbaring lemah tak berdaya?
masih ingatkah tentang mereka yang hanya bisa memandang pilu kemewahan dunia?
masih ingatkah tentang mereka yang tak bisa lagi tertawa karena teringat 'besok makan apa'?
masih ingat??
masih pantaskah tentang semua keluhan kita?
'nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?'

.
0

Bob Marley's


...

you say you love rain,
but you use an umbrella to walk under it.

you say you love sun,
but you seek shade when it is shining.

you say love wind,
but when it comes you close your window.

so that's why i'm scared,
when you say you love me.


_Bob Marley
0

tentang cinta yang selamanya.


...

Buatkan aku satu saja kata sederhana,
tentang seribu mimpi, kasih, kerinduan, kesetiaan, dan cinta yang tak pernah mati; Ibu.
 
Tak ada bekas air mata di sana. Bagaimana bisa, Tuhan?
 
Ada anak kecil di sana  merengek ingin punya cinta, entah kenapa.
"Yang hangatnya seperti pelukmu, belikan aku satu, Ibu."
Pintanya.


Ibu hanya senyum.


Ada anak kecil di sana tersipu karena diberi cinta, entah dari siapa.
"Hangatnya melebihi pelukmu, nyaman sekali ya, Ibu."
Ceritanya.

Ibu hanya senyum.


Ada anak kecil di sana menangis dicurangi cinta, entah oleh siapa.
"Aku memeluknya melebihi memelukmu, namun hangatku dibuangnya, Ibu."
Adunya.

Ibu hanya senyum.

Ada anak kecil di sana terdiam dipeluk cinta, yang ini, aku tahu siapa.
"Hampir aku lupa, pelukmu hangat sekali, Ibu."
Ucapnya.

Ibu masih tersenyum sambil berkata,
"Tidurlah, Sayang. Jangan khawatir, aku masih mencintaimu esok."





Kiky Anharizal
0

...is about yourself.

...

At the end of the day, 

your life is all about yourself.

...

_igaMasardi

0

Qodo dan Qodar

...

tidak sengaja tadi waktu buka halaman facebook, ada sebuah status dari seorang teman yang cukup akrab denganku, begini bunyinya "Dan Surga juga Neraka telah ditentukan Allah di Lauhul Mahfud, Qodo dan Qodar.. Umuke pak Ustadz kemarin.. Ikhlas saja menjalani. moso?? :'( apa iya?!!" ,, sengaja aku copy paste statusnya.
cuma sekedar berbagi, bukan bermaksud menggurui, atau hal semacam itu,, iya, cuma sekedar berbagi atau share ilmu yang pernah aku dapat dari suatu pembicaraan bersama seseorang, dengan tema yang persis sama, yaitu Qodo dan Qodar.
Pembicaraan itu bermula dari suatu obrolan tak sengaja dan tiba-tiba terlintas, 'buat apa kita hidup jika surga dan neraka telah ditentukan bagi kita? apa itu adil untuk kita jika bahkan sebelum lahirpun nasib kita pun telah ditentukan, bahkan lebih jauh lagi, kita belum lahir pun, masih di dalam kandungan, nasib kita telah tertulis di Lauhul Mahfudz kita akan masuk surga atau neraka??"
begini penjelasan beliau, sedikit namun sangat mengena.
Kita mungkin lupa satu sifat Allah yang sangat luar biasa, Allah itu Maha Tahu, Dia yang menciptakan kita, menciptakan alam semesta, bahkan mensetting sel-sel terkecil dari tubuh kita terus bekerja di bawah alam tak sadar kita. Bukan Allah mematok seseorang bahwa misal si A masuk surga, si B masuk neraka, sama sekali bukan, namun karena 'ke-MahaTahu-an'Nyalah, Dia pasti tahu apa yang bakal terjadi, segala hal di masa depan kita, baik itu hal baik maupun hal yang kurang baik.
Dia Maha Tahu. Mungkin gampangannya, dapat dianalogikan juga seperti ini, Allah tahu kualitas orang tua kita, ayah kita, dan ibu kita, ketika kualitas gen ayah kita bertemu gen ibu kita, gabungan kedua gen tersebut jadilah kita, Allah tahu kualitas antara perpaduan dua gen ayah ibu kita, dan dengan kualitas gen yg kita miliki, Allah Maha Tahu sifat-sifat yang kita miliki berdasarkan gen tersebut, apakah cenderung baik atau buruk, nah itu mempengaruhi kualitas kehidupan yang kita jalani, lebih jauh lagi kualitas ibadah, amal perbuatan, dan dosa yang kita lakukan dapat 'terprediksi' dengan kualitas yang kita miliki.
Jika hal tersebut masih susah dicerna, analogi lebih kasar dan gampang lagi begini, seorang ahli kimia pasti sangat tahu ketika suatu zat kimia A dicampur dengan zat kimia B, akan menghasilkan zat C yang pasti dapat diprediksi sifat dan perilaku yang dimiliki zat C.
Iya, kurang lebih begitu penjelasan, dan inti dari semua hal tersebut, Dia lah Allah, Sang Maha Tahu. dan ingat, takdir kita masih dapat diubah, yaitu dengan doa dan usaha, serta perbuatan baik. Jadi tetaplah istiqomah.
ya itu sedikit hasil pembahasan saya dengan seseorang dan semoga bermanfaat,,
kebenaran hanya milik Allah, wallahu'alam....
0

mati!

....

kagak tau entah kenapa tiba-tiba pengen nulis ini, dikit doank si, hhahaaa...
suatu saat terjebak dalam perbincangan yang kagak ngerti bgd,
entah kapan aku lupa, udah lama yg jelas, 
ada seorang temen tanya sama temen lainnya, 'kenapa kamu belom mau pake jilbab dah??'
ada pertanyaan lagi, 'kenapa kamu belom mau sholat dah??wajib man!!'

jawabannya hampir sama dari kedua teman itu, 'aku belom siap!!' lalu 'aku kagak mau setengah-setengah kalo mau nglakuin itu (re: hijab & sholat).

aku kagak tau mesti komentar apa dalam perbincangan penuh canda itu,
wes mbuh! tapi yang jelas,
1. 'kematian ngga akan pernah menanyakan kita terlebih dahulu apakah kita sudah siap atau belom'
2. 'sholat itu wajib!!'
3. 'bayangkan, sesakit-sakitnya kita, sholat itu dianjurkan tetep dilaksanakan walaupun hanya dengan kedipan mata', sangat wajib man!!
4. aku bukan ustadz, ya cuma sekedar komentar aja, tapi ya semoga bermanfaat.

'waktu' adalah suatu yang ngga bisa kita ulang. semua yg kita lakuin bakal dipertanggungjawabin. sholat contohnya, semua sholat yang ngga dilaksanakan bakal ditagih besok disono. yo mung tobat tok sing iso nglunasi insyaAllah..

ya mungkin aku belom pantes bgd nulis kaya gini, sholatku isih bolong-bolong, kelakuanku isih minus, isih seneng nonton bokep, yo isih elek lah intine,, ya ini cuma sekedar tulisan ajaa si,,tapi semoga bermanfaat dan kita masih bisa saling mengingatkan...
maaf lahir batin lho iki broo...

mohon koreksi.... :)
0

aku, bukan kamu!

...

semua orang beda. tak sama. hitam. putih. keras. bukan kita. bukan kami. bukan kamu. aku. ya, aku! kita memang beda. jangan pernah samakan. anugrah. bukan derita. perbedaan. indah. jika kita pandai menyikapinya. sakit. jika kau tak mampu memaknainya. sampah. jika dirimu busuk. takdir. garis Tuhan.
ada ditangan kita. bukan ditangan dia. mereka. tapi kita. itulah hidup.
kuharap kau mengerti.

...
0

dunia sempurna tanpamu

...

dunia sempurna tanpamu_
dunia semakin indah tanpamu_
dunia itu aku_

tanpamu_
kukepakkan sayap selebar bisa_
kukembangkan cahaya seindah pelangi_
ku lebih mengerti hidup_

tanpamu_
aku bukan impianmu_
aku bukan bayanganmu_
aku bukan kamu_
aku bukan dia_

tanpamu_
aku adalah aku_
hidupku_


Daphoow, KMTS
0

_kupanggil namamu_

...

Sambil menyeberangi sepi,
Kupanggili namamu, wanitaku
Apakah kau tak mendengar?

Malam yang berkeluh kesah
Memeluk jiwaku yang payah
Yang resah
Karena memberontak terhadap rumah
Memberontak terhadap adat yang latah
dan akhirnya tergoda cakrawala

Sia-sia kucari pancaran matamu
Ingin kuingat lagi bau tubuhmu yang kini sudah kulupa
Sia-sia
Tak ada yang bisa kucamkan
Sempurnalah kesepianku

Angin pemberontakan menyerang langit dan bumi
Dan duabelas ekor serigala
Muncul dari masa silamku
Merobek-robek hatiku yang celaka

Berulangkali kupanggil namamu
Dimanakah engkau wanitaku?
Apakah engkau sudah menjadi masa silamku?



0

asking!

...

Aku bertanya
apa gunanya pendidikan
Bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
Di tengah kenyataan persoalan?

Apakah gunanya pendidikan bila hanya mendorong seseorang
Menjadi layang-layang di ibukota
Kikuk pulang ke daerahnya

Apa gunanya seseorang
Belajar filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran, atau apa saja
Ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata:
“Di sini aku merasa asing dan sepi!”


secuil kalimat Rendra
0

untukmu negeri

...

'bakti grafika untuk Indonesia'

Minggu, 08 Mei 2011, Kuwang, Sleman, Yogyakarta!
memang bener kata banyak orang, 'hidup akan terasa lebih berarti saat kita dapat berbagi sesama'! di desa itu, di kerumunan orang itu, aku ngrasain indahnya berbagi, indahnya kebersamaan, indahnya hidup. bukan dengan orang yg kusayang. bukan orang yg kuimpikan. tapi dengan mereka, pengungsi merapi. segenap usaha dan tenaga tercurah untuk mereka. bahagia saat melihat mereka bisa tertawa kembali. saat harapan-harapan hidup baru muncul di mata dan tawa mereka. dihati mereka. mungkin apa yang kami berikan bukan sesuatu yang 'wah'. mungkin apa yang kami berikan bukan sesuatu yang mewah. tapi itu tulus dari hati kami, untuk mereka. kami mencoba memberikan kail. bukan ikan. 'pelatihan pembuatan batako' itulah kail yang kami berikan. saat pelaksanaan, ada celetukan kecil keluar dari salah satu mereka, "akhire iso macul meneh." (read: akhirnya bisa nyangkul lagi). Mungkin terdengar seperti celetukan singkat biasa, tapi dalam banged buatku.dan tak terasa, mendengar kalimat itu, bergetar hati ini dan air mata sempat memenuhi mata, namun belum sempat terjatuh. terenyuh haru. harapan itu. mata itu. senyum dan semangat itu. benar-benar tak terduga. bisa begitu besar untuk mereka. Terima kasih Allah telah memberikan kesempatan ini untuk kami...


Daphoow, KMTS 10 Mei 2011 @2:30 am
0

Rapuh

...

Apa yang salah dengan rupa-rupa kita yang berbeda, kalau hati kita sama putihnya..

Apa yang ironis dengan aku yang suka utara, lantas kau yang di selatan mengatakanku tak imbang, padahal kau sendiri tak ingin menjamah utaraku..

Apakah perlu kusampaikan kalau aku benar-benar ingin kutub-kutub ini berdamai, karena kurasa hal itu tak penting bila ku tak melakukan apa-apa..

Kau berkata aku cacat hati dengan segala tampakku yang tak ingin terlalu sering merunduk, namun kau buta dan tuli saat kau juga tak mau mengubah pandanganmu padaku.

Bahkan saat ku mencoba, kau hanya tersenyum sekelebat, lalu kembali memakiku.

Apa salah jika ku terbiasa tidur di kasur empuk, sedangkan kau mengikrarkan bahwa orang macam aku ini tak tahu apapun tentang dunia.

Nasib ini, jalan ini, bukan pilihanku, tapi pilihan orang tuaku dengan usaha mereka, dan kehendak Tuhan yang memberikan suratan ini..

Tahukah kamu, kita, kamu, maupun aku, punya peran yang sama, punya beban yang sama beratnya, punya sisi angkuh masing-masing, dan sebuah kerapuhan..

Apa orang berpakaian bagus tak boleh ikut menyapu sudut pilu jalanan kota kita?

Aku sama denganmu, terlahir sama, hidup dengan segala tuntutan yang sama, dan kelak akan mati dalam bentuk yang sama..

Tak bolehkah aku ingin berlari sekuat kamu..

Kadang aku ingin berhenti.

Aku tak peduli dengan urusan ini, aku lelah dengan kamu..

Sungguh, aku tak apa merasa lelah, aku tak apa kau bilang tak mampu, tapi berhenti menghinaku di belakang.. 

Tolong berhenti, aku tak suka mendengarnya.. 
Karena percayalah, aku tak pernah ingin menghinamu, walau aku merasa kau bergitu hina dengan berucap sesuatu serendah itu.

Tapi aku sadar, kamu hanya masalah kecil, aku punya banyak yang lebih besar, bahkan semangatku lebih kuat dari kamu..

Kamu selalu banyak yang membela, lantas untuk itu kamu merasa benar..

Aku tak mencari pembelaan, aku tak ingin dikasihani, kalaupun banyak belaan, biarkan itu jadi semangatku, bukan senjataku untuk menyerang kamu..

Aku begitu menyayangimu seperti saudaraku, ku tak ingin hanya karena ego, kita hancur bersama kesia-siaan..

Maaf sahabat, aku memang banyak mengalah untukmu akhir-akhir ini, atau akhir-akhir kemarin, tapi untuk ini ku tak mau..

Tolong jangan hentikan langkahku dengan umpatanmu, karena kamu hanya akan lelah, aku tetap akan berlari demi cita-cita ini, demi kita semua. Sungguh bukan hanya untukku,,

Tak apa bila kau masih saja merendahkanku disana, sekarang aku hanya ingin berterima kasih, karena aku lelah menangis..

Terima kasih karena kau telah menguatkanku di setiap tamparanmu..



Rahmia Hasniasari

2

untuk dimengerti

...


Untuk siapapun yg akan mendampingi mu kelak km harus ingat.

Disaat kamu ingin melepaskan dia..
ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya.
Disaat kamu mulai tidak mencintainya...
ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya.
Disaat kamu mulai bosan dengannya...
ingatlah selalu saat terindah bersamanya.
Disaat kamu ingin menduakannya...
bayangkan jika dia selalu setia.
Saat kamu ingin membohonginya...
ingatlah disaat dia jujur padamu.

Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu,Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu.

Yang indah itu hanya sementara
Yang abadi itu adalah kenangan
Yang ikhlas itu hanya dari hati
Yang tulus itu hanya dari sanubari
Tidak mudah mencari yang hilang
Tidak mudah mengejar impian
Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada.Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga. Seperti aku dan km dulu.

"Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"

Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif....

Hidup itu bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas
Seperti semua impian kita dulu.

Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yg luar biasa, namun...
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun ngga bisa km bawa pergi
Sehelai benang pun g bisa km miliki
Apalagi yang mau diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan
Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani.

Jangan terlalu perhitungan
Janga hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang sangat menyayangimu. Mencintaimu.

Belajarlah tiada hari tanpa kasih
Selalu berlapang dada dan mengalah.
Hidup untuk memahami mengerti org lain dan menghargai serta menyadari betapa besar cinta org2 disekelilingmu.

Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan...
Termasuk aku yg ikhlas melepasmu dlu.
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan..
Termasuk aku yg sudah memaafkanmu.
Tak ada dendam yang tak bisa terhapus..
Termasuk dendamku pdamu.

Semoga km bisa berubah menjadi insan yg lebih baik.


 
 
kadarizka budiwandi
0

about Justice



Tiba-tiba ada inspirasi datang untuk tulisan singkatku ini saat tidak sengaja ngobrol-ngobrol santae dengan adek-adek kelasku di kampus. Mereka bercerita panjang lebar mengenai kehidupan mereka saat kecil, dan tentu saja di kampung mereka masing-masing. Sangat menyenangkan. Sangat membahagiakan dan sangat menarik didengarkan tentunya. Sekian banyak temen-temenku itu bercerita, dengan cerita yang berbeda-beda tiap orang tentunya. 
Suatu pemikiran pun datang. Tuhan memberikan kebahagiaan ke makhluknya dengan cara yang berbeda dan dengan tingkat kebahagiaan yang berbeda pula. Analogi mudahnya gini, orang yang diberi rejeki lebih dan orang yang serba kekurangan, kebahagiaan mereka pasti berbeda. Orang miskin, saat mereka mendapatkan uang, bilang saja 100rb rupiah, mereka akan sangat gembira bukan kepalang, banyak 'planning-planning' langsung muncul dibenak mereka, mau beli lauk enak, mau beli beras banyak, mau bayar utang dan segala macamnya. Berbeda saat orang yang serba berkecukupan mendapatkan uang 100rb, mereka mungkin menganggap biasa, bahkan dalam hitungan menit uang itu bisa langsung habis, beli pulsa lah, makan mahal lah, yang hanya sekejab bisa langsung habis, dan bisa dibilang uang itu habis 'sia-sia'.


Tuhan itu Maha Adil. Jangan pertanyakan tentang keadilan-Nya. Semua udah disesuaikan terhadap makhluknya. Bayangkan, semua orang diberi-Nya kebahagiaan, yang mungkin kadarnya sama namun dengan sesuatu yang didapatkan berbeda. Begini contohnya, orang kaya mungkin akan bahagia dan senang saat menerima rejeki 10 juta rupiah, namun di sisi kehidupan lain, orang miskin yang 'hanya' menerima uang 100rb akan begitu meluap-luap kebahagiaannya. Bahkan mungkin sampai tidak bisa mengungkapkan kebahagiaan itu. sangat Maha Adil Tuhan. Coba renungkan, jika Tuhan tidak Maha Adil, tidak akan ada orang yang akan bersyukur, semua akan merasa kekurangan, tidak pernah puas, manusia apatis. Bahkan yang lebih parah, semua orang akan mendewakan dunia, merasa dapat hidup sendiri, tanpa bantuan Tuhan. Na'udzubillah.....

yang jelas, syukurilah apa yang sudah Allah berikan kepada kita, sekecil apapun itu, mungkin hal kecil itu yang bisa mengantarkan kita ke surga-Nya. Jangan jadi hamba yang kufur nikmat. Jika kamu pandai bersyukur, pasti Allah akan menambah nikmatmu....


ya sedikit inspirasi ini dan tulisan singkat di pagi ini, semoga bermanfaat...
semoga kita dijadikan manusia yang mau belajar...
amiiin...


Daphoow, KMTS 28 April 2011 @ 10:22
0

Man Proposes, God Disposes

...
Ya, seperti kata2 di atas, tugas kita di sini, di dunia ini, cuma berusaha, selebihnya itu urusan Tuhan. Sebagai katalisnya mungkin kita terus berdoa dan memohon seakan doa kita ga terkabul. Usaha yang maksimal dengan ditambah doa, keputusan akhir ada ditangan Tuhan.
Udah lama banged ni pengen nulis tentang ini, tapi baru sempet sekarang. Dan akhirnya, terlaksana juga nulis ini.
Okey, lanjutin lagi tentang pembicaraan tadi. Terkadang kita merasa kecewa, bahkan sangat kecewa  daatas hasil yang kita dapat setelah usaha maksimal yang udah kita lakukan. Mungkin dunia terasa tidak adil terhadap kita, semua begitu memberatkan untuk kita jalani atas hasil yang terjadi itu, usaha kita terasa sia-sia. Konteks masalah adil itu mungkin bias and abaca ditulisan saya sebelumnya ‘adilkah...???
MenurutQ pribadi, semuanya ga ada yang sia-sia, semuanya tergantung kediri kita masing-masing. Mungkin sebagai contohnya gini, biar gampang yang pernah aku alamin aja, saat organisasiku mengadakan Seminar Nasional yang menghadirkan Menteri, persiapan yang begitu matang, publikasi yang begitu besar-besaran setelah mendapat kepastian dari pihak Kementrian bahwa bapak Menteri sudah mengagendakan untuk hadir diacara seminar tersebut, yang jelas dari pihak kami dapat dibilang sangat siap untuk acara tersebut. Tepat jam 08.00 malam, tidak ada 12 jam sebelum acara dimulai, handphone bordering, panggilan dari Kepala Dinas PU, “Mas, pak Joko Kirmanto tidak bisa hadir besok, beliau ada panggilan mendadak dari pak SBY, mohon dikondisikan.” Langit terasa mau runtuh, usaha kami terasa sangat sia-sia, hampir 3 bulan kami menyiapkan semua, istilahnya tinggal 10% lagi semuanya ‘perfect’, terasa sia-sia!
Takdir Tuhan memang tidak bisa ditebak, sangat rahasia. Tapi ingat, semua tergantung kita, bijaksana atau tidakkah kita menghadapi takdir Tuhan itu dan mau belajar atau tidak kita atas semua yang sudah kita lewati, kegagalan-kegagalan yang kita alami. Semua ada ditangan kita. Mungkin orang-orang diluar sana, memandang dari hasil yang kita peroleh saja, tanpa tahu atau kasarnya persetan dengan apa yang sudah kita perjuangkan, apa yang sudah kita korbankan, usaha yang kita lakukan untuk mendapatkan hasil itu. Kita boleh kecewa, jangan berlebihan, kita harus belajar. Tugas kita cukup berusaha maksimal dan berdoa keras, itu saja! Semua hasilnya serahkan Tuhan, apapun itu! dan ikhlas atas hasil itu. Dan yang paling penting dari semua itu, pelajaran apa yang kita dapet dari hal tersebut, kita mau berusaha mengoreksi diri atau tidak, dan apakah kita menjadi pribadi yang lebih baik atau tidak setelah hal tersebut. Semua ada ditangan kita sendiri. Ingat, ‘semua indah pada waktunya!’
Semoga bermanfaat!


Daphoow, April 25, 2011 @KMTS 00.41 am

0

Adilkah...???

.

"Kenapa aku diberi seperti ini? Ini tidak adil! Sungguh tidak adil!"

Mungkin anda berkata seperti itu apabila ditimpa sesuatu yang buruk, sementara Anda merasa tidak pernah melakukan hal yang buruk.

Sebagai contoh, ada seseorang yang tidak pernah menyakiti seseorang selama hidupnya, tetapi ada suatu waktu ia disakiti begitu kejam oleh orang lain. Lalu ia mengeluh seperti di atas.

"Kenapa koq saya disakiti? Padahal 'kan saya selama hidup tidak pernah menyakiti orang lain? Ini tidak adil!"

 Atau misalnya ada pula orang yang telah berbuat baik selama hidupnya. Ia selalu tekun beramal, tekun beribadah, tidak lupa sholat, puasa, dsb. Tetapi disuatu waktu, Allah menimpakan suatu cobaan yang besar kepadanya. Ternyata iman orang itu belum kokh, sehingga ia mengeluh seperti di atas.

"Aku 'kan sudah sholat, aku 'kan sudah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kenapa Allah masih saja menimpakan musibah kepadaku? Aku tidak terima ini! Ini tidak adil!"

Adil atau tidak, siapakah sebenarnya yang berhak memutuskan itu? Kenapa Anda begitu yakin bahwa hidup Anda tidak akan ditimpa musibah? Kenapa Anda begitu pasti bahwa hidup Anda akan mulus hingga akhir hayat?

Di dalam konteks ini, bukanlah hukum adil atau tidak adil yang berlaku, tapi hukum ketetapan dari-Nya. Jika Anda ditimpa suatu musibah, itu adalah suatu kehendak-Nya, tidak peduli apakah itu adil atau tidak menurut Anda.

Ketahuilah, segala hal yang ada didunia ini telah diciptakan dan direncanakan dengan seadil-adilnya oleh Allah Yang Maha Kuasa. Memang keadilan yang kita rasakan didunia ini masih semu sifatnya, tidak ada yang bisa menjelaskan secara konkret bahkan rasanya tidak masuk diakal atau hati kita.

Sering sekali kita lihat banyak hal buruk menimpa orang yang baik-baik, sementara orang yang jahat hidupnya kelihatan enak-enak saja, mereka sepertinya hidup tidak bersusah payah dan berbahagia. Tetapi janganlah anggap ini suatu ketidakadilan dari Allah, justru sebaliknya. Allah-lah yang paling Maha Adil dari segal-galnya. Semua yang telah Ia tetapkan kepada diri Anda adalah keadilan mutlak yang benar menurutnya.

Wajarlah apabila kita yang sedang ditimpa suatu musibah atau kemalangan untuk mengeluh. Itu memang sudah salah satu fitrah diri kita sebagai manusia. Sekarang masalahnya, jangan mengeluh terlalu banyak! Itu tidak akan membantu Anda sama sekali.

Ketahuilah, semua keluh kesah Anda akan merusak diri sendiri, menggembirakan musuh-musuh Anda, menyenangkan hati setan, dan yang terpenting harus diperhatikan, akan memurkakan Allah SWT.


...semoga bermanfaat
0

Changed


...
"Friends Forever", you promised
"Together till the end".
We did everything with each other
You were my best friend

When i was sad, you were by my side
When i was scared, you felt my fear
You were my best support
If i needed you, you were there

You were the greatest friend
You always knew what to say
You made everything seem better
As long as we had each other
everything would be okay

But somewhere along the line
We slowly came apart
I was here, you were there
It tore a hole in my heart

Things were changing
Our cheerful music  reversed its tune
It was like having salt without pepper
A sun without its moon

Suddenly we were miles apart
Two different people, with nothing the same
It was as if we hadn't been friends
Although we knew deep in our hearts
Neither one of us was to blame

You had made many new friends
And luckily, so had I
But that didn't change the hurt
The loss of our friendship made me cry

As we grow older, things must change
But they don't always have to end
Even though it is different, now
You will always be my friend
...


Phyllis Lin
Chicken Soup Teenage Soul II
0

tears are diamonds

...

"if something went wrong, don't be sad.
It's just God's way to forgive your sins"

Sebenarnya, segala musibah dan kesedihan yang kita alami ini adalah pemberian Allah SWT. Yang paling utama yang kalian harus ketahui adalah 'dengan musibah berarti kalian masih disayangi Allah'.

Dengan memberikan kesedihan, Allah ingin mengampuni dosa-dosa kita yang terdahulu. Dengan musibah, Allah ingin menambah nikmat dan pahala untuk kita.

"Tidaklah seorang muslim menderita karena kesedihan, kedukaan, kesusahan, kepayahan, penyakit, dan gangguan duri yang menusuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa-dosanya." (HR. Bukhori)

Jika kalian ingin mengerti ini, kesedihan akan mudah dihadapi dengan hati yang lapang. Jika kalian menerima ini, insyaAllah semua air mata yang telah kalian keluarkan akan berubah menjadi titik-titik permata yang berkilau di kehidupan akhirat nanti.


"Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah (pula) kamu bersedih hati. Padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (QS Ali Imran: 139)

Alhamdulillah... cobalah renungkan firman Allah di atas. Allah memberi tahu bahwa kita (orang-orang yang beriman) sebenarnya adalah orang ynag derajatnya paling tinggi, jadi tidak boleh bersedih karena Allah telah menjanjikan hal-hal yang jauh lebih baik sebagai pengganti kesedihan yang kita alami.

...semoga bermanfaat
Back to Top