0

Untukmu, Canduku.

.


untukmu, yang telah mengajariku menunggu.
mungkin benar,
mencintaimu telah menjadi candu dalam diamku.
seperti senja yang tak pernah lelah menunggu kicauan semesta biru.
dalam diamku,
candu rindumu telah menjadi obat dalam haru ceritaku.
dan dalam canduku,
kau telah menjadi jari-jari manis dalam nadi tulisanku.

aku mulai lelah,
pun kita, yang tak pernah ada dalam alur cerita melodikmu.
seperti hujan,
yang candu akan nyanyian puisi dalam cangkir kopi hitamku.

aku sudah tak lagi tahu,
kemana lagi diam ini akan menepikan rindu.
bersama temaram malam yang mengejawantahkan sembilu.

sudah?atau aku harus akhiri ceritaku??!
tidak!! semestaku masih menginginkanmu sebagai bentuk nyata rinduku,
pun hujan, yang masih menyanyikan biru harapku.

lelah? Iya.
tapi kamu, telah mengajariku arti menunggu.
kamu yang telah membuatku candu dalam diamku.

dan kamu,
yang selalu menjadi muara dalam setiap cerita senja, hujan, dan kopi hitamku.



untukmu, ra.

0 comments:

Back to Top