Tampilkan postingan dengan label sepiku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sepiku. Tampilkan semua postingan
0

Surat Untuk Kamu.

...


Ini bukan surat.
Ini sebuah pelukan.

Dekap secarik kertas ini ke dadamu tekan dengan kedua lenganmu.
Ini saya, yang kamu peluk.
Ini bukan surat.
Ini sebuah ciuman. Tekan secarik kertas ini ke bibirmu.
Ini saya, yang kamu cium.
Ketika kamu menatap kertas ini,

membaca kalimat yang tertulis tangan di dalamnya.
Adalah saya yang kamu tatap. Adalah saya yang tangannya kamu genggam.
Doakan saya. Mungkin kita akan bertemu lagi di suatu masa.
Atau mungkin kita berpapasan di suatu kota dan tidak menyadarinya.
Ingat satu hal. Sejauh apapun saya melangkah. Dengan siapapun saya berada.
Hati saya masih untuk kamu. Jika kamu lupa. Buka surat ini.


-Saya.
0

kepada seorang kamu.

...


segala aksara yang terlisan pun tak terkata,
segala nafas dan desah pada sebuah tanda kehidupan,
aku mencintaimu disela hidup yang semakin redup,
aku tak tahu dimana dan kapan langkahku kan berakhir,
aku tidak tahu kapan tarianku kan membeku dan tersingkir,
yang aku tahu, kamu ada disini, meski hanya mampir.

aku ini hanya seonggok kecil,
yang mencari dirinya yang hilang hingga ke seberang lautan,
yang ternyata aku nyaris melewatkanmu yang ada di tempat semua ditinggalkan,
meski terpisah, aku tak menyesal karena kamu tetap aku temukan.

sebagai anak manusia yang tidak memiliki kuasa apa-apa,
kepada hujan, kepada lautan, kepada cuaca,
kepada telinga Tuhan melalui semesta,
kusampaikan sebuah pesan sarat harapan dan keinginan,

kepada seorang kamu,
aku ingin mengoyak lagi bilur pilu di hatiku.
kepada seorang kamu,
aku ingin tertawa kemudian menangis dengan alasan yang sama.
kepada seorang kamu,
aku ingin menjadi yang kau sebut, lelakiku.


_elwa
0

Canda Pendusta


...

Diantara sisa rokok dalam asbak usang, ada rindu yang memilih tak ingin usai. Begitu juga tentang kamu, anak mimpi di kuncup bibirmu adalah satu hal yang tak kuasa dipahami sepi dalam puisi.

Sesungguhnya ketiadaan adalah keadaan yang tak Tuhan iyakan. Walau terlanjur candu pada luka yang menjalar, serupa merindukanmu tanpa penawar.

Pada nyatanya, manusia tidak butuh sesiapapun pendusta bahagia.

Seuntaian kalimat suka cita memilih mati, ketika senyummu terbawa pergi sisi rencana, cerita setiap pagi. Mati perlahan, tiap langkah kita terlantukan, sedang rindu sengaja kau tinggalkan.. dan kita satu sama lain kau tunggalkan.

Rindu? rindu sering menjadi budak yang di-nina-bobo-kan mimpinya sendiri.

Seketika, pernah kita sama-sama saling meneduh tenang pada peluk yang kita ciptakan, jauh sebelum kita saling menuduh dan saling menyalahkan.

Terimakasih. Kepergianmu mengenalkanku pada dunia baru, senja tanpa waktu, raja tanpa ratu.

Kita kalah telak oleh waktu, dan kelak kepalaku akan ditumbuhi putih merindumu.

_Gonia
0

Sepi Takkan Pernah Bisa Sederhana

       ...

       Konon, sepi itu membunuh, menghimpit paru-parumu terlalu kencang, sampai kau lupa bagaimana caranya bernafas. Ujung dadamu selalu terasa kian sesaknya, hingga terkadang kau tak sadari, matamu sudah berkabut, yang pada akhirnya berlumuran air mata. Sungguh, sepi tak pernah bisa terasa sederhana, kerap kali membuatmu meradang, dan selalu saja mempecundangimu, dengan cara seperti itu.

       Sulit memang jika Tuhan sudah punya keinginan, Dia tak pernah bisa bersabar. Dan sukar bagimu untuk menang, saat kau berurusan dengan takdir, karena takdir sama sekali tak bisa menunggu. Kau hanya bisa duduk manis menerimanya, dipaksa merasakannya, dan kau sangat sadar, kalau kau tak mampu mengubah apapun didalamnya. Takdir hanya bisa memberimu pesan, bahwa dunia bukanlah tempat, dimana semua keinginan bisa terwujud.

       Inilah Tuhan, sang maha pengasih, lagi maha penyayang, tapi disatu sisi, Dia terbukti maha kuat. Saking kuatnya, hanya dalam hitungan detik, dia bisa membuatmu tersungkur, jatuh kedalam jurang kepedihan, mencabik sedikit demi sedikit dinding-dinding jiwamu, yang semakin lama semakin terlihat ringkih.

       Melanjutkan hidup, tentu saja, karena memang hidup pasti akan berlanjut dengan sendirinya. Hanya saja, hidup ini tak cukup hanya sekedar untuk dilanjutkan, tapi juga patut dirayakan. Dan kepergianmu, membuat segalanya menjadi sulit, dan kerap kali membuatku bertanya, bagaimana caranya merayakan hidup, saat kau berada dititik ini, titik dimana Tuhan telah membuat kita bermandi jarak, berpeluh sepi, dan terus terbenam dalam kekosongan.

       Kaulah rindu itu, sesaat dalam pelukan, lalu kini melepas pergi, sementara aku masih ingin sekali menari. Sialnya, hidup harus terus berjalan, bergerak dan terus melaju dengan congkaknya. Dan kini, akupun terpaksa harus sekarat dihadapan kenyataan.


_Muhadkly Acho
0

ada yang tenggelam.

...


ada yang mengapung di dalam matamu sesuatu seperti luka. tapi riaknya terlalu kecil untuk membuatku sadar bahwa rindu kita telah tercemar. mungkin kau menyimpan semuanya rapat-rapat hanya untuk menunggu waktu yang benar mengirimiku kartu ucapan bergambar darah dengan sebuah tulisan berbunyi 'terlambat'.

ada yang mengambang di sudut bibirmu sesuatu seperti luka. tapi gelombangnya terlalu tenang untuk membangunkanku dan dingin napasmu ternyata enggan menyelamatkan sepi yang kau tanam di seluruh mimpi. mungkin waktu terlalu naif dan jarak selalu lupa merekam rasa sesak yang kita nikmati berdua.

ada yang tenggelam di dasar kenangan. sesuatu seperti kau.



bisikanbusuk.blogspot.com
0

dijarimu...

...


di permukaan mataku kau menuliskan luka, lalu memaksa bibirku yang sedang kau lumat dengan ucapan perpisahan membacanya kata demi kata. kita begitu fasih menghancurkan pilihan dan tak pernah tahu bagaimana cara mengembalikan.


sementara airmata sibuk mencari jalan pulang, takdir melingkar tenang di jarimu serupa kegagalan yang memaksa untuk diingat. aku tak mampu menulis di tanganmu sebab sebuah genggam tak cukup menahan puluhan rencana kepergian. kita begitu hapal cara saling menemukan tapi tak pernah paham bagaimana cara bertahan.

di dadamu ada tulisan yang tak pernah selesai. tentang rindu yang lumpuh di tengah jalan dan cinta yang mekar di tempat lain. jauh dari yang tak akan kembali. jauh dari yang tak pernah terjadi.


bisikanbusuk.blogspot.com
0

ruang semu

...

seperti seorang terbuang. seperti seorang yang tak pernah dianggap. seperti kesendirian yang tak pernah berujung. seperti kesedihan yang tak pernah terobati. seperti sakit yang tersayat sepi. seperti perih yang terpelihara sembilu. 


dalam sendiriku. sepi.


Back to Top